>
>
>
Akhir-akhir ini, istilah “Middle Class Crisis” atau krisis kelas menengah menjadi topik yang hangat dibahas. Namun, siapa sebenarnya yang termasuk dalam kategori middle class, dan mengapa turunnya jumlah masyarakat kelas menengah ini menjadi sebuah krisis bagi negara? Lebih dari itu, bagaimana caranya kita mempersiapkan keuangan pribadi agar terlindungi dari dampak krisis ini? Mari kita telaah bersama.
Middle class atau kelas menengah adalah kelompok masyarakat yang pendapatannya lebih tinggi dari kelompok ekonomi bawah, namun belum memiliki kekayaan signifikan seperti kelas atas. Masyarakat kelas menengah umumnya memiliki akses ke pendidikan yang baik dan keuangan yang lebih fleksibel.
Dalam lima tahun terakhir, jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia telah turun secara drastis. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah populasi kelas menengah di Indonesia pada tahun 2019 sebanyak 57,33 juta orang. Namun, pada tahun 2024, jumlah tersebut menurun menjadi 47,85 juta orang.
Perbedaan sebesar 9,48 juta orang ini dipicu oleh berbagai faktor seperti inflasi, kenaikan harga kebutuhan pokok, ketidakpastian ekonomi, dan bahkan sisa dampak dari pandemi COVID-19. Karena hal-hal ini, kelas menengah semakin tertekan secara finansial, sehingga konsumsi rumah tangga dan kemampuan untuk menabung dan berinvestasi pun menurun.
Penurunan tersebut menjadi perhatian utama karena kelas menengah dianggap sebagai penggerak utama konsumsi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Krisis kelas menengah merupakan hal yang kritis bagi perekonomian negara karena Indonesia sangat mengandalkan konsumsi domestik sebagai pilar utama ekonomi. Industri barang konsumsi, pariwisata, dan sektor jasa lainnya yang selama ini tergantung pada konsumsi kelas menengah dapat terhambat oleh krisis ini.
Selain itu, penurunan jumlah masyarakat kelas menengah juga dapat mengurangi tingkat investasi di negara ini, yang pastinya akan berdampak pada sektor keuangan juga. Tanpa manajemen keuangan yang baik, krisis ini akan memperlebar kesenjangan antara kelas atas dan kelas bawah.
Inflasi dan ketidakpastian ekonomi akan selalu ada. Maka, penting bagi kita untuk mempersiapkan keuangan pribadi untuk menghadapi perubahan-perubahan ini. Dengan memperbaiki cara kita mengelola uang, kita bisa menjaga stabilitas keuangan sekaligus mempertahankan daya beli dan kemampuan berinvestasi.
Salah satu cara untuk menjaga keamanan finansial adalah dengan menyisihkan dana secara rutin melalui produk perbankan yang terpercaya. Untuk ini, Nobu Bank menawarkan fitur Daily Savings yang memungkinkan Anda untuk menerima suku bunga tabungan langsung ke rekening setiap harinya.
Selain menabung, berinvestasi juga dapat menjadi solusi untuk mempersiapkan keuangan pribadi jangka panjang. Untuk tips pengelolaan keuangan lainnya, silahkan baca di sini.
Krisis kelas menengah adalah masalah serius yang dapat berdampak luas pada perekonomian Indonesia. Untuk menghadapinya, penting bagi setiap individu untuk mengelola keuangan pribadi dengan baik agar menjaga kesehatan finansial dalam jangka panjang. Dengan melakukan ini, setiap anggota masyarakat bukan hanya membantu keuangan diri sendiri, tapi juga berkontribusi kepada keberlanjutan perekonomian negara.
Anda akan menerima informasi mengenai berita terbaru dan juga berbagai penawaran promo menarik Bank NOBU langsung melalui e-mail Anda.
SELESAI