Obligasi: Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Risikonya




Investasi menjadi bagian penting dalam perencanaan keuangan, baik bagi individu maupun perusahaan. Dari berbagai pilihan instrumen investasi yang tersedia, obligasi sering dipilih karena menawarkan keseimbangan antara risiko dan imbal hasil. Tapi, apa sebenarnya obligasi itu? Bagaimana cara kerjanya? Dan apakah investasi obligasi cocok untukmu?

Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Obligasi?

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah, perusahaan, atau institusi lainnya untuk mengumpulkan dana dari investor. Dengan membeli obligasi, kamu pada dasarnya meminjamkan uang kepada penerbit obligasi. Sebagai gantinya, penerbit obligasi berjanji untuk mengembalikan pokok utang pada saat jatuh tempo, ditambah dengan pembayaran bunga atau kupon yang dibayarkan secara berkala.

Kupon obligasi bisa bersifat tetap (fixed rate) atau mengambang (floating rate), tergantung jenisnya. Sementara itu, masa jatuh tempo obligasi bervariasi, mulai dari beberapa tahun hingga puluhan tahun.

Karena sifatnya yang lebih stabil dibandingkan saham, obligasi sering menjadi pilihan bagi investor yang menginginkan investasi jangka menengah hingga panjang dengan risiko yang lebih terkendali.

Jenis-Jenis Obligasi

Obligasi memiliki berbagai jenis yang dikategorikan berdasarkan penerbitnya, cara pembayaran kuponnya, hingga jaminannya. Berikut beberapa jenis obligasi yang umum di pasar modal:

1. Berdasarkan Penerbit

  • Obligasi Pemerintah
    • Diterbitkan oleh pemerintah untuk mendanai berbagai proyek nasional.
    • Contohnya: Surat Utang Negara (SUN) dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI).
  • Obligasi Korporasi
    • Diterbitkan oleh perusahaan swasta atau BUMN untuk mengembangkan bisnis mereka.
    • Biasanya menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi daripada obligasi pemerintah, tapi risikonya juga lebih besar.
  • Obligasi Daerah
    • Diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek infrastruktur atau pelayanan publik.

2. Berdasarkan Perhitungan Imbal Hasil

  • Obligasi Konvensional
    • Memberikan pembayaran kupon secara berkala.
  • Obligasi Syariah (Sukuk)
    • Menggunakan prinsip syariah, tidak membayar bunga, tetapi menggunakan sistem bagi hasil dari aset yang didanai.

3. Berdasarkan Hak Penukaran

  • Obligasi Konversi
    • Bisa dikonversikan menjadi saham perusahaan penerbit pada waktu tertentu.
  • Obligasi Tukar
    • Bisa ditukar dengan saham perusahaan lain yang dimiliki oleh penerbit obligasi.

4. Berdasarkan Kupon

  • Obligasi Kupon Tetap
    • Membayar bunga dengan tingkat tetap sepanjang masa berlaku obligasi.
  • Obligasi Kupon Mengambang
    • Tingkat bunganya berubah mengikuti suku bunga pasar.
  • Obligasi Tanpa Kupon
    • Tidak memberikan pembayaran bunga secara berkala, tetapi dijual dengan harga diskon dan dibayarkan penuh saat jatuh tempo.

Keuntungan Berinvestasi di Obligasi

Dibandingkan dengan saham atau reksa dana, obligasi menawarkan beberapa keuntungan menarik bagi investor, seperti:

Imbal hasil stabil: Kupon obligasi dibayarkan secara berkala, sehingga cocok bagi kamu yang mencari pendapatan tetap.

Risiko lebih rendah dibandingkan saham: Obligasi cenderung lebih stabil dibandingkan saham yang fluktuatif.

Potensi capital gain: Jika harga obligasi naik sebelum jatuh tempo, kamu bisa menjualnya dengan harga lebih tinggi dan mendapatkan keuntungan tambahan.

Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit: Beberapa obligasi dapat digunakan sebagai agunan untuk mengajukan pinjaman ke bank.

Keamanan lebih tinggi (terutama obligasi pemerintah): Obligasi yang diterbitkan pemerintah memiliki jaminan dari negara, sehingga lebih aman dibandingkan obligasi korporasi.

Risiko Berinvestasi di Obligasi

Meskipun lebih stabil dibandingkan saham, obligasi tetap memiliki risiko yang perlu kamu perhatikan:

Risiko Gagal Bayar: Jika penerbit obligasi bangkrut atau tidak mampu membayar, kamu bisa kehilangan modal investasimu.

Risiko Suku Bunga: Jika suku bunga naik, harga obligasi bisa turun di pasar sekunder.

Risiko Likuiditas: Tidak semua obligasi mudah dijual kembali sebelum jatuh tempo.

Risiko Capital Loss: Jika kamu menjual obligasi sebelum jatuh tempo di harga yang lebih rendah, kamu bisa mengalami kerugian.

Apakah Investasi Obligasi Cocok untuk Kamu?

Jika kamu mencari investasi jangka menengah hingga panjang dengan imbal hasil yang lebih stabil dibandingkan saham, obligasi bisa menjadi pilihan yang tepat. Terutama jika kamu memilih obligasi pemerintah, karena pengembalian pokok investasimu dijamin oleh negara.

Namun, sebelum berinvestasi, pastikan kamu memahami tujuan keuanganmu dan memilih jenis obligasi yang sesuai dengan profil risikomu.

Untuk kamu yang baru ingin mencoba berinvestasi, kamu bisa coba produk Nobu Deposito di aplikasi Nobu Go. Dengan jangka waktu penempatan minimal satu bulan, kamu bisa dapat bunga tahunan hingga 6%.